BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
1.2. Batasan Masalah.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, perancangan sistem informasi semakin dituntut dalam memberikan informasi yang benar dan dalam waktu yang singkat. Sistem tersebut harus dirancang sedemikian rupa agar dapat menentukan validitas data yang berasal dari berbagai sumber. Kecepatan akses dari suatu informasi bergantung kepada metoda pengolahannya.
Pengertian dari KRS adalah Kartu Rencana Studi, yang digunakan untuk mengetahui mata kuliah apa saja yang diambil oleh mahasiswa/i selama satu semester. Pengisian KRS ini dilakukan oleh mahasiswa yang kemudian disahkan oleh bagian akademik dan ketua jurusan. Apabila terjadi perubahan rencana studi pada semester tersebut mahasiswa dapat melakukan Perubahan Rencana Studi (PRS) atas persetujuan dari bagian akademikdan ketua jurusan dengan ketentuan setelah satu minggu perkuliahan semester baru berlangsung.
Proses pengisian KRS di STMIK Bandung Bali saat ini masih menggunakan cara semi manual dan belum bisa diakses oleh mahasiswa melalui internet, sehingga mahasiswa merasa kesulitan dalam mengisi KRS apabila berada diluar kota. Melihat hal tersebut pengisian KRS dapat dikembangkan kedalam sistem terkomputerisasiyang berbasis web, sehingga dapat diakses oleh mahasiswa dimana saja dan kapan saja melalui fasilitas internet.
Pada penulisan tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan hanya sebatas :
1) Pembuatan penerapan Sistem Saraf Buatan (SSB) untuk menentukan nilai variabel rolling force dalam unit produksi Hot Skin Pass Mill (HSPM) PT. Krakatau Steel berdasarkan variabel produksiyang ada dalam bahasa pemrograman MATLAB 6.5.
2) Korelasi antar variabel di titik beratkan pada 4 variabel yakni pada variabel tebal coil, berat coil, rolling force, dan bending force.
1.3. Rumusan Masalah.
Sistem pengisian KRS yang ada saat ini masih semi manual, dimana sarana pelayanan untuk mahasiswa masih belum bekerja secara optimal karena mahasiswa harus datang langsung ke kampus untuk dapat mengisi KRS. Saat ini mahasiswa belum bisa melakukan daftar ulang, mengetahui jumlah mata kuliahyang dapat diambil dan mengisi KRS melalui website atau secara online. Sehingga mahasiswa menemukan kesulitan apabila berada diluar kota atau daerah.
1.4. Tujuan Penelitian.
Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Daftar Ulang dan Pengisian KRS Online STMIK Bandung Bali Berbasis Web adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan sistem pengisian KRS baru yang dapat diakses oleh mahasiswa melalui fasilitas internet sehingga memberikan kecepatan, keakuratan dan efisiensi waktu dalam proses pengelolaan dan perolehan data dan informasi mengenai rencana studi mahasiswa.
2. Memberikan pelayanan yang optimal kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak perlu selalu datang ke kampus untuk memperoleh informasi rencana studi.
1.5. Metode Penelitian.
Metodologi penelitian adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan rencana yang akan digunakan dalam suatu penelitian dimana dalam penelitian tersebut memerlukan penerapan metode yang sesuai dengan metode yang akan diteliti.
Berdasarkan pengertian diatas serta mengingat masalah kompetitif merupakan masalah yang dihadapi sekarang. Maka metodologi penelitian yang sesuai digunakan dalam perancangan perangkat lunak ini dibagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan perangkat lunak.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode atau cara-cara dan langkah yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Study Literature, metode ini dilakukan dengan cara mengutip penjelasan dari berbagai sumber, seperti buku dan situs-situs yang berhubungan dengan pengembangan Sistem Informasi Daftar Ulang dan Pengisian KRS Online STMIK Bandung Bali Berbasis Web Menggunakan PHP dan SQL Server
2. Wawancara, metode ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan bagian akademik yang menangani pengelolaan data.
3. Observasi, mengamati langsung bagaimana proses pengelolaan data yang selama ini berjalan, sehingga diketahui apa saja yang diperlukan dalam pembuatan sistem yang akan penulis bangun.
1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan sistem menggunakan model SDLC (System Development Life Cycle) [http://library.gunadarma.ac.id]. Proses pengembangan sebuah sistem akan melewati beberapa tahapan yang dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini :
Gambar 1.1 System Development Life Cycle [http://library.gunadarma.ac.id]
Tahapan-tahapan kerja utama System Development Life Cycle ini terdiri dari :
1. Tahap pertama (Front-end Fase) ini terdiri dari :
a. Perencanaan sistem adalah tahapan mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi yang akan dikembangkan, sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang akan melaksanakan.
b. Analisis sistem adalah tahapan memahami sistem yang ada, mengidentifikasikan masalah dan mencari solusinya untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan.
c. Perancangan sistem secara umum (konseptual) adalah tahapan mengidentifikasi kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah selama tahapan analisis sistem.
d. Evaluasi dan seleksi sistem adalah tahapan pengujian dan penyeleksian rancangan sistem secara umum untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan para pemakai sebelum merancang sistem secara terinci.
2. Tahap terakhir (Back_end Fase) ini terdiri dari :
a. Perancangan sistem secara terinci (fisik) adalah tahapan penterjemahan dari tahapan perancangan konseptual sehingga terbentuk spesifikasiyang lengkap tentang modul-modul sistem, desain antarmuka antar modul serta rancanangan basis data secara fisik.
b. Implementasi sistem adalah tahapan pengembangan sistem untuk pengkontruksian sistem informasi yang baru.
c. Pemeliharaan sistem adalah tahapan pemeliharaan terhadap sistem agar sistem dapat bekerja secara optimal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kak,,,,,sistem informasi untuk penilitian ini bagus sekali,,,,kak apakah sistem informasi ini kak sudah create?????????
BalasHapus